MUNAS PTWI: Bangkit di Era Digital, Dorong Pemasaran Global Transportasi Wisata -->
PASANG IKLAN

MUNAS PTWI: Bangkit di Era Digital, Dorong Pemasaran Global Transportasi Wisata

Rabu, 19 November 2025


SERANG, LN - Perkumpulan Transportasi Wisata Indonesia (PTWI) mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk membahas program kerja periode berikutnya. Rabu (19/11/2025).

Munas ini menandai kebangkitan kembali PTWI setelah sempat vakum, dengan fokus utama pada digitalisasi total untuk seluruh anggotanya

Program Prioritas: Digitalisasi dan Perluasan Pasar Menurut Luther Halim dari PT Antar Prima Persada (perwakilan dari Tangerang), Munas ini bertujuan untuk menyesuaikan organisasi dengan era modern.

"Memang ini adalah acara Munas ya, Musyawarah Nasional. Kita membahas program-program kerja berikutnya PTWI. Dari yang sebelumnya telah sudah cukup lama vakum, kita bangkit lagi di era digitalisasi," ujar Luther Halim.

Program kerja yang dicanangkan memiliki prioritas tunggal, yaitu digitalisasi semua anggota. Hal ini diharapkan membawa efek berganda (multiple effect) yang signifikan:

Kemudahan Operasional: Mempermudah proses operasional bagi perusahaan anggota. Perluasan Pemasaran: Memperluas jangkauan pemasaran produk secara global. PTWI berencana menjalin kerja sama Business-to-Business (B2B) dengan Online Travel Agent (OTA) agar produk transportasi wisata anggota dapat lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas.

- Wadah Resmi dan Pendampingan Legalitas

Sebagai asosiasi yang telah dideklarasikan sejak 2016 dan terdaftar resmi di Kementerian Hukum dan HAM, PTWI berfungsi sebagai wadah untuk menampung seluruh aspirasi perusahaan anggota.

Fokus Area: Saat ini, PTWI berfokus pada area Jabodetabek, dengan visi jangka panjang untuk merambah secara nasional.

- Kriteria Keanggotaan dan Bantuan Legalitas

PTWI membuka pintu bagi perusahaan transportasi yang ingin bergabung, namun dengan beberapa persyaratan keanggotaan:

1. Perusahaan Terverifikasi: Perusahaan yang dapat mendaftar adalah yang sudah terverifikasi legalitasnya di Kementerian Perhubungan.

2. Bantuan Pendampingan: Bagi perusahaan yang belum memiliki izin atau legalitas lengkap untuk angkutan pariwisata, PTWI berkomitmen memberikan pendampingan agar mereka segera memenuhi kelengkapan dan dapat bergabung sebagai anggota.

"Pada intinya perusahaan transportasi itu bisa bergabung di kami, namun yang sudah berlegalitas lengkap. Dan bagi calon anggota yang dalam pengurusan legalitasnya, itu kita akan bantu juga supaya segera memenuhi kelengkapannya untuk bisa bergabung menjadi anggota," tutup Luther Halim,

Dan masih menurutnya,
tantangan Pengusaha Saat ini : 
 • Persaingan yang semakin ketat,
 • Perubahan regulasi dan kebijakan,
 • Kebutuhan digitalisasi,
 • Hingga tekanan ekonomi dan lingkungan yang memengaruhi keberlanjutan usaha kita.

"Justru karena itulah, momentum Musyawarah Nasional ini menjadi titik balik penting — untuk memastikan bahwa PTWI bukan hanya organisasi, tetapi sebuah gerakan perubahan bagi transportasi wisata Indonesia," ungkapnya 

Masa depan transportasi wisata Indonesia harus dibangun di atas empat pilar utama:
 
1. Profesionalisme dan Komitmen Tinggi. (Hubungan antar anggota harus dijaga dengan Komitmen dan Persaudaraan)

 2. Digitalisasi dan Ekosistem B2B. (Bekerjasama dengan platform Rongrit yang biasa dipakai AKAP, untuk koneksi dengan OTA, dan memasarkan produk di OTA seperti Traveloka Tiket)
 
3. Kemitraan strategis dengan asosiasi serupa (IPOMI, ASPERDA, ASITA, dll)

 4. Kolaborasi antara KEMENHUB dan KEMENPAR. (Usaha angkutan pariwisata tapi blm pernah di colek Kemenpar, kita akan sounding, bekerjasama membuat program diklat dan verifikasi)

Visi :
"Mewujudkan PTWI sebagai asosiasi yang terintergrasi secara digital dalam pemasaran global dan menjadi pusat aspirasi lintas Kementerian Pariwisata dan Perhubungan"

Kita ingin PTWI hadir bukan hanya sebagai asosiasi yang menampung keluhan,
tetapi sebagai kekuatan yang memberi solusi dan arah kebijakan bagi seluruh pelaku transportasi wisata

- AGENDA

Komitmen untuk menghadirkan langkah-langkah nyata:
 • Membangun sistem digitalisasi data dan keanggotaan PTWI yang terintegrasi secara nasional.
 
• Mengadakan pelatihan dan sertifikasi standar pelayanan wisata agar semua anggota memiliki kualitas yang setara dan profesional.

 • Menjadi mitra aktif KEMENHUB dan KEMENPAR, agar kebijakan publik berpihak pada pelaku usaha yang nyata di lapangan.
 
• Menjadi pusat aspirasi untuk penentuan Kebijakan Pemerintah.

Kita ingin PTWI dikenal bukan karena banyaknya masalah yang disuarakan,
tetapi karena "banyaknya solusi*
" yang kita hasilkan bersama.

Mari kita jadikan PTWI sebagai rumah besar bagi semua pelaku transportasi wisata di Indonesia - tempat kita berkolaborasi, berinovasi, dan melahirkan kebijakan yang berpihak pada kemajuan bersama.

PTWI Maju Bersama - Membangun Sistem Transportasi Wisata yang Aman dan Fokus pada kepentingan bersama.

"Dan berharap program kerja ini dapat direalisasikan secepatnya demi manfaat seluruh anggota," sambungnya.(Ny/Sr)