TANGERANG, LAPORNEWSS.COM - Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap inklusivitas, UBP Banten 3 Lontar menghadirkan program pemberdayaan kelompok disabilitas melalui kegiatan kreatif. Bertepatan dengan peresmian Gedung Sekolah MI Al-Husna Desa Lontar, UBP Banten 3 Lontar menggandeng kelompok batik Nol Satu Tangerang (NOSATA) untuk mengadakan pelatihan membatik bersama para siswa pada 20 Agustus 2025
Sebanyak 20 anggota NOSATA, didampingi guru pembimbing, terlibat langsung dalam kegiatan ini. Para siswa MI Al-Husna tampak antusias mencoba teknik dasar membatik dengan bimbingan dari para instruktur penyandang disabilitas.
Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan seni batik kepada siswa, tetapi juga menjadi sarana menanamkan nilai inklusivitas, saling menghargai, serta mengikis stigma negatif terhadap penyandang disabilitas. Melalui kegiatan ini, siswa belajar bahwa setiap individu memiliki kelebihan dan kontribusi penting bagi lingkungan sekitar.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk berkarya dan berbagi ilmu. Membatik mengajarkan kesabaran, kreativitas, serta pentingnya saling mendukung,” ujar Anit, pembina kelompok NOSATA. Saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/08/2025)
Sementara itu, Kepala Sekolah MI Al-Husna, Dodi, menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang memperkenalkan seni batik sekaligus mengajarkan nilai kemanusiaan. “Anak-anak belajar bahwa setiap orang punya kelebihan masing-masing. Ini pelajaran berharga yang tak kalah penting dari pembelajaran di kelas,” ungkapnya.
Dengan semangat kebersamaan, pelatihan membatik ini diharapkan menjadi langkah awal terciptanya ruang pendidikan yang lebih ramah, inklusif, dan berkelanjutan di Desa Lontar. Selain menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal, kegiatan ini juga menjadi wujud dukungan terhadap kemandirian dan kreativitas penyandang disabilitas. (hms)